Membangun Literasi Digital & Tradisional

Di era digital yang serba cepat ini, literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis. Literasi digital—kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi—serta apresiasi terhadap kebudayaan tradisional menjadi sama pentingnya. Mengakui pentingnya kedua aspek literasi tersebut, SD Hang Tuah 10 mengambil inisiatif kreatif dengan mengadakan program Outdoor Learning (ODL) bagi siswa kelas literasi ke Kampung Lali Getgad di Wonoayu, Sidoarjo. Program ini dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dengan menggabungkan pembelajaran literasi digital dan apresiasi terhadap permainan tradisional.

Pengenalan ke Kampung Lali Getgad
Kampung Lali Getgad, yang terletak di Wonoayu, Sidoarjo, adalah sebuah destinasi edukasi yang menawarkan pengalaman unik bagi pengunjungnya. Tempat ini dikenal dengan upayanya dalam melestarikan permainan tradisional dan sebagai pusat pembelajaran literasi digital. Membawa siswa ke tempat ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar di luar empat dinding kelas, merasakan langsung dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal, serta mengembangkan keterampilan digital mereka.

Pembuatan Video sebagai Media Literasi Digital
Salah satu fokus utama kunjungan ke Kampung Lali Getgad adalah workshop pembuatan video. Di bawah bimbingan profesional, siswa diajarkan tentang dasar-dasar pembuatan video, mulai dari perencanaan, pengambilan gambar, hingga editing. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan literasi digital siswa tapi juga mendorong mereka untuk menjadi kreator konten yang kreatif dan kritis. Melalui kegiatan ini, siswa belajar untuk menyampaikan cerita dan pesan secara efektif menggunakan media digital.

Menjaga Warisan Lewat Permainan Tradisional
Selain literasi digital, siswa juga diperkenalkan dengan berbagai permainan tradisional yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia. Dari congklak, engklek, hingga permainan egrang, siswa mendapatkan kesempatan untuk bermain dan belajar tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kerjasama, strategi, dan kebersamaan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati mereka tapi juga untuk mengingatkan tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah dominasi budaya pop dan digital.

Dampak dan Harapan
Kegiatan ODL ke Kampung Lali Getgad telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap siswa kelas literasi SD Hang Tuah 10. Tidak hanya meningkatkan kecakapan literasi digital dan memperdalam apresiasi terhadap budaya tradisional, kegiatan ini juga membuka mata siswa terhadap pentingnya melestarikan budaya dan adaptasi dengan perkembangan zaman. Melalui pengalaman ini, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang pasif tapi juga pelindung warisan budaya yang aktif.

Kesimpulan
Program ODL ke Kampung Lali Getgad bagi siswa kelas literasi SD Hang Tuah 10 telah menjadi contoh bagaimana pendidikan dapat mengintegrasikan literasi digital dan tradisional dalam satu pengalaman belajar yang kaya dan bermakna. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan keterampilan yang relevan untuk masa depan mereka tapi juga nilai-nilai penting yang mendasari identitas dan kebudayaan mereka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Ini adalah langkah kecil namun signifikan dalam upaya mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cakap dalam teknologi tapi juga kaya akan nilai budaya.

Scroll to Top