SD Hang Tuah 10 Juanda dikenal sebagai sekolah berlatarbelakang ke-TNI-an yang kental dengan image “disiplin”. Tentu bukan hal asing bagi siswa-siswi SD Hang Tuah 10 Juanda jika melakukan segala sesuatu dengan disiplin. Sayangnya belakangan ini banyak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sering terlambat, berpakaian tidak rapi, atribut tidak lengkap dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadi latar belakang Bapak/Ibu Guru Siswa ingin kembali menggalakkan kedisiplinan di tengah-tengah SD Hang Tuah 10 Juanda.
Setelah melalui diskusi forum yang panjang, maka Bapak/Ibu Guru SD Hang Tuah 10 Juanda membentuk organisasi baru disekolah yang diberi nama POLSIS (Polisi Siswa). Polsis dibentuk pada tanggal 13 Oktober 2023 yang diawasi langsung oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, Bapak Suryawan Hariadi, S.Pd. dan dilatih oleh Ibu Fitri Dwi Indrayani, S.Pd. Untuk Generasi 1 ini, Polsis beranggotakan 24 siswa yang keseluruhannya adalah siswa kelas 6.
Tugas utama dari Polsis adalah menangani siswa yang datang terlambat untuk diamankan barisannya di depan gerbang sekolah, baik gerbang depan, gerbang belakang, dan juga gerbang samping sekolah. Polsis juga bertugas melakukan pengecekan atribut siswa yang tidak lengkap. Sementara ini, jika atribut siswa tidak lengkap, maka siswa tersebut akan mendapatkan teguran. “Bagus sekali kalo ada Polsis, anak-anak itu jadi lebih disiplin, dan ada rasa segan (karena ada Polsis)”, ujar Bapak Widodo selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum.
Awal mula terbentuknya Polsis tentu menemukan banyak kendala, seperti susahnya membangun kepercayaan siswa-siswi yang lain terhadap Polsis, Polsis masih sering diabaikan oleh siswa yang lain apabila menegur. Namun para anggota Polsis tidak mudah menyerah dan terus melaksanakan tugas dengan baik. “Kalo ditegur itu malah marah balik Bu ke saya. Tapi kita tetap tegur saja, kan lagi tugas”, tutur Ira salah satu anggota Polsis dari kelas 6C.
Banyak sekali pertanyaan, “Bagaimana jika anggota Polsis sendiri melakukan pelanggaran?”. Tentunya jika anggota Polsis sendiri yang melakukan pelanggaran hukumannya akan menjadi dua kali lipat. Dari Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan akan memberikan teguran tegas, “… dan dari pembina tentu akan mendapatkan bonus jackpot”, ujar Ibu Fitri.




