
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. Kurikulum ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada sekolah, guru, dan siswa dalam proses pembelajaran, dengan menekankan pada penguatan kompetensi dasar, pengembangan karakter, serta pemahaman yang lebih mendalam.
Kurikulum Merdeka diterapkan secara bertahap mulai tahun 2022 dengan tiga pilihan penerapan di sekolah:
- Mandiri Belajar → Sekolah masih menggunakan Kurikulum 2013 tetapi dengan beberapa elemen Kurikulum Merdeka.
- Mandiri Berubah → Sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan struktur yang sudah disediakan.
- Mandiri Berbagi → Sekolah merancang sendiri kurikulumnya berdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka.
Ciri-Ciri Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pada pemahaman konsep dan keterampilan yang esensial, bukan sekadar hafalan.
Lebih Fleksibel
Sekolah memiliki kebebasan dalam menentukan metode dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Pembelajaran yang Lebih Mendalam
Mengurangi jumlah materi agar siswa bisa memahami konsep secara lebih mendalam.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Siswa belajar melalui proyek yang berorientasi pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Struktur Kurikulum yang Lebih Sederhana
Tidak ada peminatan di jenjang SMA (kelas 11 dan 12), siswa dapat memilih mata pelajaran sesuai minatnya.